Minggu, 19 Januari 2014

MANUSIA IDAMAN IBUKOTA



“MANUSIA IDAMAN IBUKOTA”


"Buanglah sampah pada tempatnya"

Mungkin sejak kita duduk di bangku sekolah dasar atau bahkan taman kanak-kanak bila yang pernah mengalaminya seperti saya, tentu tidak asing dengan kata-kata itu. Yap, benar sekali, kata-kata itu sering sekali muncul di buku pelajaran kita atau sekedar poster yang ditempelkan pada dinding/tembok sekolah kita.
Emang apa sih artinya ? Penting banget gak sih ? Ahh cuma tempelan aja kok, sekedar hiasan dinding/tembok. Mungkin banyak para masyarakat umum yang memandang tulisan himbauan tersebut hanya sekedar tulisan, poster atau tempelan yang tidak memiliki nilai yang berarti. Akan tetapi banyak juga masyarakat yang memandang arti yang mendalam tentang himbauan tersebut, karena tetap saja tidak mampu melekatkan ke otak atau lebih jauh lagi ke dalam hati. Itu terlihat dari perilaku masyarakat yang selalu membuang sampah sembarangan.
Jikalau anda melihat pernyataan saya diatas, dapat disimpulkan bahwa tingkat kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya sangat rendah. Itu terlihat dari fakta pada sungai-sungai, kali-kali, gorong-gorong atau “got” yang ada di lingkungan masyarakat banyaknya tumpukan sampah yang berserakan bahkan sampai menghambat aliran air yang mengakibatkan tidak mengalirnya air tersebut dan memberikan dampak yang sangat buruk.

Sumber Google Images 1

Tentu anda sangat melek akan berita pada beberapa waktu ini, mengenai bencana banjir yang ada di Indonesia, seperti Manado dan Ibukota tercinta yaitu Jakarta. Pada tulisan saya ini, saya lebih condong untuk mengkritik kondisi banjir yang ada di Jakarta, karena kebetulan saya berada di lingkungan sekitar Jakarta, sehingga saya dapat melihat dengan mata kepala saya sendiri fakta yang sebenarnya.
“Bapak Presiden kita payah, Bapak Gubernur Jakarta juga payah, masak masalah banjir kaya gini gak pernah bisa diselesaikan, kerjaannya hanya korupsi, politik busuk dan pencitraan”. Eettttt tunggu dulu, kita pasti sudah tidak asing juga kan dengan keluhan-keluhan seperti itu ? Keluhan-keluhan yang keluar dari sesosok manusia yang memiliki mental pecundang, tidak memiliki akal dan fikiran, sangat tidak layak disebut manusia, karena yang dilakukannya hanya mengeluh dan mengeluh. Memangnya dengan anda mengeluh, masalah akan terselesaikan ? Mungkin anda yang merasa manusia yang memiliki mental petarung dan memiliki akal dan fikiran yang dapat menjawabnya.
Menurut saya, permasalahan sampah di Ibu Kota sudah tidak dapat dianggap remeh lagi. Dengan fakta di lapangan membuktikan bahwa salah satu penyebab banjir di Ibukota adalah, tidak mengalirnya aliran sungai besar yang menjadi lintasan air kiriman dari daerah sekitar Jakarta yang bermuara ke laut utara Jakarta, yang diakibatkan oleh pendangkalan pada dasar sungai yang disebabkan menumpuknya sampah-sampah yang dibuang oleh masyarakat yang memiliki mental pecundang yang tidak memiliki akal dan fikiran. Anda tidak percaya ? silahkan anda lihat kali Ciliwung atau sungai lainnya seperti kali Pesanggrahan.

Sumber Google Images 2

Apabila masyarakat Indonesia khususnya Ibu Kota jakarta masih memiliki mental pecundang yang tidak memiliki akal dan fikiran seperti yang disebutkan pada pernyataan saya tadi, jangan pernah berharap Indonesia khususnya Jakarta akan terbebas dari penyakit lama yang selalu kambuh disaat hujan datang. So, apakah anda memiliki kriteria masyarakat idaman ibu kota yang selalu membuang sampah sembarangan ?  Posted by Luqman Azis (Wasekum Litbang HMI Cab. Bogor Kom. FEM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar